TeknisBudidaya Cabai Teknologi NASA PERSIAPAN MEDIA SEMAI. Komposisi media semai yang akan digunakan terdiri atas tanah, pupuk kandang dan pasir dengan PEMBIBITAN CABAI. PENGOLAHAN LAHAN DAN PEMUPUKAN DASAR. Campurkan SUPERNASA sebanyak 3-6 kg/ha bersama pupuk TSP ± 150 kg/ha) lalu PEMUPUKAN
Teknis Budidaya Cabai Teknologi NASA Teknis Budidaya Cabai Teknologi NASA Pada Pembahasan kali ini kami akan mencoba memberikan pedoman budidaya tanaman cabai yang baik dan benar yang diharapkan mampu meningkatkan produksi tanaman cabai serta tetap mengedepankan kualitas, kuantitas dan kelestarian tanaman cabai. Cara budidaya cabe kami buat secara umum, baik itu cabai rawit, cabe merah besar ataupun cabe merah keriting. Langsung saja kita bahas tahapan-tahapan budidaya tanaman cabai dengan hasil yang luar biasa dengan pola organik nasa. PERSIAPAN MEDIA SEMAI Campurkan ± 1-2 pack Natural GLIO dalam ± 25-50 kg pupuk kandang, lalu peram ± 1-2 minggu sebagai bahan campuran media semai Komposisi media semai yang akan digunakan terdiri atas tanah, pupuk kandang dan pasir dengan komposisi sebanding 111. PEMBIBITAN CABAI Kebutuhan benih cabe sekitar 10-11 sachet/ha Lakukan perendaman benih dengan larutan ± 2-4 cc POC NASA /liter air hangat selama ± 2 jam Tiriskan dan peram ± 2-4 hari, benih yang berkecambah segera disemaikan Semprotkan POC NASA ± 2-4 tutup botol/tangki pada bibit usia 7 dan 14 hss hari setelah semai PENGOLAHAN LAHAN DAN PEMUPUKAN DASAR Taburkan pupuk kandang ± 5-10 ton/ha dan Dolomit ± 200-300 kg/ha di lahan Lakukan olah tanah Buat bedengan tinggi ± 40 cm dan lebar ± 100 cm dengan drainase yang cukup Campurkan SUPERNASA sebanyak 3-6 kg/ha bersama pupuk TSP ± 150 kg/ha lalu taburkan secara merata di bedengan. Kemudian tebarkan GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang ke permukaan bedengan aplikasi ± 1 minggu sebelum tanam Tutup bedengan dengan mulsa Proses Pindah Tanam Buatlah lubang tanam dengan jarak 60 cm x 60 cm atau 70 c, x 70 cm. Tanamkan bibit umur ± 21-30 hari / 5-6 daun. Perlu diperhatikan bahwa saat melepas polybag, bola tanah jangan sampai pecah agar tanaman tidak stress. PEMUPUKAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN Pemupukan Makro Susulan Urea, ZA, dan KCL Usia 1 – 4 minggu Urea ZA KCL POWER NUTRITION Interval ± 10 sdm ± 10 sdm ± 10 sdm ± 5-10 sdm 1 minggu Cara Aplikasi Campurkan ± 50 liter air, siramkan ± 1 gelas per lubang tanam ± 200cc Usia 5 minggu dan seterusnya Urea ZA KCL POWER NUTRITION Interval ± 10 sdm ± 20 sdm ± 20 sdm ± 10-20 sdm 1 minggu Cara Aplikasi Campurkan ± 50 liter air, siramkan ± 2-3 gelas per lubang tanam ± 400-600cc Pemupukan POC NASA, HORMONIK, dan AERO810 Usia 2 minggu dan seterusnya interval 1-2 minggu Semprotkan POC NASA ± 3-5 tutup/tangki + HORMONIK ± 1 tutup/tangki + AERO ± ½ tutup/tangki Volume tangki ± 10-17 liter dengan kebutuhan ± 20-30 tangki/hektar. Penyemprotan dilakukan dari atas dan bawah permukaan daun Keterangan Pemasangan ajir dan tali penguat sebaiknya dilakukan saat usia sekitar 15 hari setelah tanam Perempelan Sisakan ± 2-3 cabang utama mulai umur 15-30 hari FASE PANEN DAN PASCA PANEN Pemanenan Panen pertama sekitar umur 60-75 hari Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya Cara Panen Buah dipanen tidak terlalu tua kemasakan 80-90% Pemanenan yang baik dilakukan pagi hari setelah embun kering Penyortiran dilakukan sejak di lahan Simpan ditempat yang teduh Pengamatan Hama & Penyakit Cabai Kumpulkan dan musnahkan buah busuk / rusak Demikian teknik budidaya tanaman cabai yang bisa kami sampaikan semoga bermanfaat dan bisa dijadikan pedoman Anda dalam budidaya tanaman cabe. Salam Sukses !!
\n \n\n \nbudidaya cabe rawit nasa
LangkahAwal Budidaya Cabe Rawit Pemilihan Benih Cabe Rawit. Banyak sekali jenis cabe rawit untuk budidaya dengan jenis serta keunggulannya Persemaian Benih Cabe Rawit. Sebelum menanam hitung kebutuhan benih anda, apabila anda menanam dengan luas satu hektar Pengolah Lahan dan Penanaman Cabe
Cabe rawit adalah salah satu jenis tanaman holtikultura yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat sebagai penambah selera makan. Bagi Anda penggemar makanan pedas, apa jadinya jika Anda memasak tanpa menggunakan cabe rawit, tentu rasanya ada yang kurang dan akan sedikit hambar. Oleh karenanya pada pembahasan kali ini kami akan memberikan kepada Anda tips dan trik cara menanam cabe rawit. Langkah-langkah cara menanam cabe rawit Cara menanam cabe rawit harus memperhatikan berbagai aspek pendukung agar hasil yang didapatkan sesuai harapan. Untuk skala kecil atau sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga, Anda cukup menggunakan metode tanaman dalam pot. Untuk mengetahaui cara menanam cabe rawit pada media pot yang baik dan benar, silahkan Anda baca dengan mengklik di sini Sudah Anda baca? Baiklah kita lanjutkan. Secara garis besar, cara menanam cabe rawit hampir sama dengan cara menanam cabe jenis lainnya seperti cabe merah dan cabe keriting. Lalu bagaimana cara menanam cabe rawit dilakukan dengan baik dan benar? Perhatikan 7 langkah penting berikut ini Langkah 1 Tentukan Lokasi Budidaya Tahapan menentukan lokasi sangat penting untuk Anda lakukan terlebih dahulu, karena tanaman ini dapat tumbuh dengan baik jika kebutuhan tanaman untuk hidup dapat terpenuhi. Dalam hal ini cara menanam cabe rawit yang baik sangat tergantung dimana Anda menjalankan budidaya. Berikut 6 syarat lokasi budidaya cabe rawit Cabe rawit mampu tumbuh baik pada dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian antara 300 sampai 2000 meter diatas permukaan laut. Temperatur suhu ideal bagi tanaman cabe rawit adalah 24 hingga 27 derajat celcius. Kelembaban tanah di sekitar tanaman cabe rawit sebaiknya tidak terlalu tinggi. Cara menanam cabe rawit bisa dilakukan di sawah bekas menanam padi maupun tegalan, dengan kondisi tanah gembur, kaya akan unsur hara, dan cukup persediaan air tanahnya. Tanaman cabe rawit membutuhkan sinar matahari terus menerus sepanjang hari tanpa tertutupi pohon yang lebih tinggi. PH tanah netral yaitu berkisar antara 5 hingga 7. Setelah menentukan lokasi yang tepat dan yang cocok, cara menanam cabe rawit tahap selanjutnya adalah mengolah lahan untuk mempersiapkannya sebelum proses menanami bibit. Langkah 2 Pengolahan Media Tanam Cara menanam cabe rawit pada tahapan ini, harus memperhatikan langkah – langkah pengolahan lahan yang baik dan benar, adapun tahapan yang harus Anda lakukan sebagai berikut Cangkul atau bajak lahan untuk menggemburkan sekaligus membuang gulma maupun tanaman bekas sebelumnya, setelah itu diamkan lahan beberapa hari. Untuk lahan yang terlalu asam yaitu ber PH kurang dari 5 maka cara menanam cabe rawit pada bagian ini, Anda memerlukan tambahan kapur dolomite. Bemberikan kapur ini pada saat proses pembajakan dan diamkan kurang lebih selama 1 minggu untuk memastikan PH tanah menjadi netral. Setelah proses pengapuran selesai, tambahkan pupuk kandang untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman cabe rawit dengan dosis 1 ton / hektar lahan. Setelah pemupukan, diamkan lahan selama 1 minggu agar pupuk kandang dapat meresap sempurna kedalam lahan tanam. Setelah itu, cara menanam cabe rawit yang baik adalah dengan membuat bedengan diatas lahan dengan lebar kurang lebih 1 meter, tinggi 30 cm, serta panjang disesuaikan dengan lokasi atau kondisi lahan. Berikan juga jarak antar bedengan yang dapat difungsikan sebagai parit dengan jarak kurang lebih 50 – 80cm. Setelah itu tutuplah bedengan dengan mulsa plastik kemudian dibuatkan lubang tanam menggunakan kaleng susu bekas. Jarak antar lubang tanam sebaiknya berkisar antara 50 – 60 cm dengan pola zig zag. Diamkan bedengan yang sudah tertutup mulsa plastik tersebut selama satu minggu sebelum proses penanaman dimulai. Langkah 3 Pilih Bibit Berkualitas Anda harus mendapatkan benih cabe rawit dengan varietas terbaik, agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Sebab percuma juga cara menanam cabe rawit sudah benar namun dengan benih yang kurang baik akan menghasilkan panen yang kurang maksimal. Sebaiknya benih cabe rawit yang berasal dari varietas unggulan dan sudah terbukti kualitasnya, bebas dari berbagai hama penyakit, serta hasil panenan melimpah. Setelah benih didapat, rendam benih tersebut dengan larutan POC NASA dengan dosis 1 tutup / liter air hangat untuk merangsang perkecambahan benih cabe rawit. Langkah 4 Persemaian Benih Cabe Rawit Setelah benih berkecambah, tahap selanjutnya cara menanam cabe rawit adalah menyemaikan benih yang sudah berkecambah tersebut. Arah persemaian dibentuk sedemikian rupa dengan menghadap ke timur serta diberi naungan plastik. Untuk media tanam persemaian sendiri dibuat dari berbagai campuran pupuk kandang yang sudah matang dan juga tanah dengan perbandingan 1 3. Masukkan campuran media persemaian tersebut kedalam polybag berukuran 4 x 6 cm. Masukkan benih cabe rawit yang telah berkecambah kedalam media tanam di dalam polybag, setiap polybag diisi satu benih. Setelah ditanam, tutup dengan tanah tipis yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Lakukan penyiraman secara rutin setiap pagi dan sore hari hingga benih tumbuh tunas. Cabe juga sebenarnya bisa Anda budidayakan langsung di dalam polybag. Untuk tips sukses budidaya cabe dalam polybag, Anda bisa baca di sini Langkah 5 Cara Menanam Cabe Rawit Setelah bibit dalam media persemaian berumur 4 minggu dan sudah keluar daunnya, maka saatnya untuk memindahkan benih cabe rawit kedalam media tanam yang sudah dipersiapkan. Pilihlah benih yang sehat, pertumbuhan mulus dan bebas hama penyakit serta berdaun 2 hingga 6 helai setiap benihnya. Sebaiknya cara menanam cabe rawit dilakukan pada waktu pagi ataupun sore hari agar benih tidak lekas layu. Lepaskan polybag dari benih dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman cabe rawit, masukkan kedalam lubang tanam kemudian tutup dengan tanah sebatas ujung pangkal benih cabe rawit tersebut. Langkah 6 Pemeliharaan Cabe Rawit Cara menanam cabe rawit selanjutnya adalah berhubungan dengan pemeliharaan tanaman cabe rawit itu sendiri. Pemeliharaan berupa penyulaman, penjarangan, penyiangan, pemupukan susulan serta penyiraman tanaman cabe rawit. Langkah 7 Panen Pada saat cabe rawit berusia 60 hingga 80 hari biasanya tanaman cabe rawit sudah dapat dipanen. Pemanenan dilakukan terus menerus setiap 2 atau 3 hari sekali tergantung hasil buah cabe rawit yang Anda tanam. Panen dilakukan pada saat pagi hari dengan menggunakan guntung panen, ambillah cabe rawit yang sudah matang namun tidak terlalu tua. Setelah dipetik, simpan cabe rawit ditempat yang teduh dan tidak lembab untuk menghindari jamur. Oww.. iya. Selain menanam cabe pada lahan yang luas, ada salah satu solusi jitu jika Anda ingin membudidayakan cabe tetapi dengan menggunakan lahan yang sempit atau terbatas. Ingin tahu bagaimana caranya? Klik di sini Demikianlah cara menanam cabe rawit yang bisa kami berikan untuk Anda. Apabila Anda ingin mendapatkan informasi lainnya terkait cara budidaya cabe silahkan Anda baca pada artikel – artikel kami di bawah ini. Terima kasih dan semoga dapat memberi manfaat.
Iniadalah Video BUDIDAYA CABAI RAWIT ORGANIK NASA POWER NUTRITION SUPERNASA POC NASA HORMONIK AERO.Kami adalah AGEN RESMI PRODUK NASA yang melayani Produk P
Budidaya Cabe Rawit dengan Mudah dan Simpel – Pada kesempatan ini akan membahas tentang Cabe Rawit. Yang mana menjelaskan cara budidaya cabe rawit mulai awal pembibitan sampai siap penen dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih detailnya simak penjelasan berikut ini. Cabe rawit atau dalam bahas latinnya Capsicum frutescens adalah tanaman berasal dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama seAndar khatulistiwa. Tanaman ini paling cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0-500 meter dpl, cabe rawit juga bisa tumbuh baik hingga ketinggian 1000 meter dpl. Untuk tempat yang terlalu tinggi, produktivitas tanaman akan berkurang. Pada dataran tinggi, untuk tanaman cabe rawit masih bisa berbuah. Hanya saja periode panennya lebih sedikit dibanding dataran rendah. Selain itu, pada produksi biji dalam buah cabe rawit lebih sedikit. Ini bisa dianggap keunggulan atau kelemahan. Karena itu, tentu saja konsumen menyukainya namun bobot buah akan menjadi ringan. Budidaya Cabe Rawit Dalam hal ini cabe rawit yang dibudidayakan di Indonesia sangatlah beragam. Secara umum, masyarakat mengenal cabe rawit putih dan cabe rawit hijau. Padahal setiap tempat memiliki berbagai macam cabe rawit yang berbeda. Untuk budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding cabe besar. Tanaman cabe rawit lebih tahan serangan hama, meskipun hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang cabe rawit. Pemilihan benih cabe rawit Di era serba instan telah banyak tersedia benih cabe rawit hibrida dengan keunggulannya masing-masing. Namun, pilihlah benih yang sifatnya sesuai dengan kondisi lahan masing-masing. Bila sulit didapatkan atau harganya mahal, Anda bisa menyeleksi benih cabe rawit sendiri. Benih cabe rawit bisa Anda dapatkan dari hasil panen sebelumnya. Gunakan buah dari hasil panen Anda periode ke-4 hingga ke-6. Buah yang dihasilkan pada periode panen ini biasanya memiliki biji yang optimal. Pada hasil panen pertama hingga ketiga, biji dalam buah cabe rawit biasanya masih sedikit. Sedangkan menjelang periode akhir panen jumlah biji banyak tapi ukurannya kecil-kecil. Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilih beberapa tanaman yang sehat dan terlihat kuat. Dari tanaman tersebut pilih buah yang bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit dan hama. Kemudian biarkan buah tersebut menua pada pohon. Kalau memungkinkan biarkan buah hingga mengering di pohon. Setelah buah dipetik, potong secara membujur kulit buahnya. Buang biji yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung buah, ambil biji pada bagian tengah. Biji pada bagian tengah biasanya yang paling berkualitas. Kemudian rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih. Buang biji yang mengambang, biji yang cocok jadi benih adalah yang berisi dan tenggelam dalam air. Kemudian jemur biji tersebut hingga kering, kira-kira selama 3 hari. Kecuali untuk benih organik, Anda bisa memberikan fungisida untuk menghindari serangan jamur. Kemudian simpan benih ditempat yang kering dan masih memiliki sirkulasi udara. Bila penyimpanannya benar, benih cabe rawit bisa bertahan hingga dua tahun. Benih yang baik mempunyai daya tumbuh hingga 80 persen. Semakin lama benih disimpan, daya tumbuhnya akan semakin terus berkurang. Perlu diperhatikan, bila daya tumbuhnya kurang dari 50 persen sebaiknya jangan gunakan benih tersebut. Penyemaian benih cabe rawit Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan budidaya cabe rawit sekitar 0,5 kg. Benih tersebut harus disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan bibit. Tempat penyemaian hendaknya diberi naungan untuk menghindari terik matahari langsung, kucuran hujan deras dan terpaan angin. Siapkan polybag berukuran 5×10 cm, kemudian isi dengan media persemaian hingga ¾ bagiannya. Selanjutnya media persemaian terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 111. Ayak terlebih dahulu bahan-bahan tersebut dan aduk secara merata. Setelah media persemaian siap, rendam benih cabe rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam. Maksudnya untuk merangsang pertumbuhan. Kemudian masukkan benih kedalam polybag sedalam 0,5 cm, lalu tutup permukaannya dengan media tanam. Penyiraman agar dilakukan setiap pagi dan sore. Agar kucuran air tidak merusak media tanam, tutup permukaan polybag dengan kertas koran. Kemudian siram permukaan kertas koran dengan gembor hingga airnya menetes ke permukaan polybag. Benih akan tumbuh menjadi bibit cabe rawit maksimal setelah dua minggu. Tapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabe rawit baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6 helai atau kira-kira berumur 1 hingga 1,5 bulan. Pengolahan tanah Pengolahan tanah hendaknya dimulai bersamaan dengan pembibitan. Sehingga ketika bibit cabe rawit siap tanam, lahan sudah siap untuk dipakai. Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul atau membajak lahan sedalam kira 40 cm. Apabila lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit biasanya kisaran 1 – 4 ha/ton tergantung tingkat keasaman tanah. Kemudian buat bedengan dengan lebar 100 – 110 cm dengan tinggi 30 – 40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan dibuat selebar 60 cm. Campurkan pupuk organik, berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. BIla tanahnya kurang subur bisa juga ditambahkan urea, SP36 dan KCl secukupnya. Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan produktivitas, namun harus dipertimbangkan dengan matang karena biayanya. Melihat harga rata-rata cabe rawit dipasaran tidak setinggi cabe besar, penggunaan mulsa bisa merugikan. Sebagai alternatifnya bisa digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu pengawasan lebih agar pemakaian jerami tidak mengundang hama dan penyakit. Penanaman Buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara. Pindahkan bibit dalam polybag semai kedalam lubang tanam dengan menyobek atau mencopot polybag semai. Kemudian siram dengan air untuk menjaga suhu kelembabannya. Pemindahan bibit hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Upayakan penanaman dalam satu hamparan agar bisa selesai dalam sehari. Perawatan budidaya cabe rawit Penyiraman diperlukan pada saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman cabe rawit bisa menjadi mati. Pengairan bisa dilakukan dengan kocoran atau merendam bedengan. Perendaman bendengan cukup dilakukan setiap dua minggu sekali. Pemukaan susulan ditambahkan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak di bibit ditanam. Selanjutnya berikan pemupukan susulan setiap habis panen. Pemupukan susulan bisa menggunakan pupuk organik cair atau kompos. Berikan pupuk cair yang telah diencerkan sebanyak 100 ml untuk setiap tanaman. Sedangkan pupuk kompos sebanyak 500-700 gram. Bisa juga ditambahkan urea dan NPK sebagai pupuk tambahan. Perawatan lain yang diperlukan adalah penyiangan. Karena budidaya cabe rawit jarang menggunakan mulsa maka penyiangan harus dilakukan lebih intensis. Upayakan bedengan untuk besih dari gulma. Pengendalian hama dan penyakit Tanaman cabe rawit sebenarnya cukup tahan terhadap serangan hama. Namun bukan berarti kebal sama sekali. Hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang tanaman cabe rawit. Hama tersebut antara lain, aphid, lalat buah, kepik, dll. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe rawit adalah patek, kerdil, keriting daun dan busuk buah. Penyakit kebanyakan menyerang pada musim hujan, terutama pada curah hujan tinggi. Untuk pengendalian lebih lanjut, silahkan baca hama dan penyakit tanaman cabe. Pemanenan cabe rawit Cabe rawit sudah dapat berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5 – 3 bulan sejak bibit ditanam. Periode panen bisa berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih. Umur tanaman cabe rawit bisa mencapai 24 bulan. Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung 15 – 18 kali. Namun semakin tua tanaman, produktivitasnya semakin rendah sehingga tidak ekonomis lagi untuk dipelihara. Untuk budidaya intensif, biasanya tanaman cabe rawit dipelihara hingga berumur 12 bulan. Budidaya yang baik bisa menghasilkan total produksi hingga 30 ton/ha. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya dengan memetik buah beserta tangkainya. Buah cabe rawit yang dikehendaki adalah yang bentuknya ramping dan padat berisi. Tipe buah seperti ini biasanya rasanya pedas dan dihargai lebih tinggi di pasar dibanding buah yang besar namun kopong. Demikian penjelasan tentang Budidaya Cabe Rawit dengan Mudah dan Simpel. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Selamat mencoba.
Caberawit dapat di tanam di dataran rendah maupun tinggi, PH 5-6. Bertanam cabe rawit di hadapkan dengan berbagai masalah (resiko) diantaranya: teknis budidaya, kekurangan unsur hara, serangan hama dan penyakit dan lain sebagainya. Kami dari PT.

Olehkarena itu, akan mudah untuk melakukan penanaman cabe rawit. Berikut cara budidaya cabe rawit : 1). Memilih Lahan Tanam Cabe Rawit. Lahan untuk tempat budidaya cabe rawit akan lebih baik di dataran rendah. Selain itu, tanah yang digunakan tidak boleh terlalu lembab dan harus terkena cahaya matahari yang cukup.

. 122 82 272 421 99 373 149 57

budidaya cabe rawit nasa