Biasanya 15 menit sekali timbul kontraksi. Makin lama, makin pendek intervalnya. Bahkan bisa terjadi 1 menit atau lebih," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Eric Kasmara, SpOG pada kumparanMOM. Tapi sebenarnya, seperti apa rasanya kontraksi jelang melahirkan?
Jadwal Dokter Kebidanan & Kandungan RS Pondok Indah Puri Indah 2023 Last Updated 16 February 2022 Chat dengan aplikasi doktersiaga, Quick Response & Available 24 hours Aplikasi doktersiaga membantu kamu mendapatkan informasi jadwal dokter Kebidanan & Kandungan RS Pondok Indah Puri Indah dengan cepat dan mudah. Silahkan chat melalui whatsapp Doktersiaga. Selain informasi jadwal dokter kamu juga bisa mendapatkan informasi lainya seperti biaya berobat, layanan kesehatan di faskes tersebut hingga membuat janji dengan dokter khusus member premium Beritadan foto terbaru dr Eric Kasmaran Sp.OG - Dokter Bongkar Mitos Minum Air Kelapa yang Bisa Lancarkan Proses Persalinan Jakarta - Satu dari tiga perempuan bisa memiliki miom di rahim. Tidak harus selalu diangkat. Akan tetapi jika kondisi ini menyebabkan durasi menstruasi lebih panjang dan darah yang keluar lebih banyak, maka miom harus segera Eric Kasmara, SpOG dari Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah menjelaskan berdasarkan lokasi tumbuhnya, miom dibagi dalam beberapa jenis. Pertama, miom intramural yang tumbuh di antara jaringan otot rahim. Ini merupakan lokasi yang paling umum terbentuknya miom subserosum, di mana tumbuh di bagian luar dinding rahim. Jenis ini bisa tumbuh menjadi sangat besar dan ada juga yang bertangkai. Ketiga, miom submukosum, yakni miom yang tumbuh di lapisan otot bagian dalam dinding rahim. Miom ini juga ada yang bertangkai. Bila bola miomnya keluar dari leher rahim dan menyembul ke saluran vagina dan bahkan bisa keluar dari vagina maka disebut miom juga Muncul Flek di Celana, Apakah Tanda Kondisi Serius? Miom yang lokasinya di dekat endometriumlah yang biasanya menyebabkan darah menstruasi keluar banyak. Apalagi bila miom membesar, bisa membuat rahim ikut membesar. Akibatnya endometrium meluas sehinggga darah haid yang keluar pun lebih banyak dan bisa berlangsung lebih lama."Rahim kan hanya 5-6 cm, sebesar telur ayam, kalau miom terlalu gede ya jadi ikut gede. Saya pernah temukan pasien yang miomnya segede kelapa, sehingga rahimnya kayak orang hamil 6 bulan. Itu haidnya berlebihan, sampai perlu transfusi darah," tutur dr Eric dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu 2/12/2015.Ditegaskan dr Eric, miom tidak harus selalu diambil. Dokter menyarankan agar miom diambil jika dinilai membahayakan. "Sebabnya nggak diketahui. Kadang ada faktor genetik juga," imbuh dr juga Stres Juga Bisa Bikin Menstruasi Berkepanjangan LhoSebab LainMenstruasi berkepanjangan bukan disebabkan masalah anatomi. Jika seseorang mengalami dysfunctional uterine bleeding, maka obat-obatan bisa diresepkan untuk mengatasi masalah gangguan hormon, baik yang terkait dengan reproduksi seperti estrogen dan progesteron maupun non reproduksi yang terkait dengan tiroid bisa berkontribusi pada masalah menstruasi. Menurut dr Eric, kekurangan atau kelabihan hormon tiroid sama-sama bisa menyebabkan gangguan jika menstruasi dengan durasi berkepanjangan disebabkan anatomi abnormal, bukan saja miom penyebabnya. Adenomyosis, hiperplasia endometrium, polip endometrium dan infeksi juga bisa menjadi Hari Nugroho, SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya menambahkan mens berkepanjangan bisa jadi sebuah pertanda adanya kelainan tertentu. Faktor koagulasi darah hingga pemakaian alat kontrasepsi bisa jadi dr Hari, usia juga menjadi salah satu parameter untuk diagnosis. Misalnya usia remaja, kemungkinan paling sering karena fungsi hormonal dalam tubuh yang belum matang. Selain itu usia di atas 50 tahun mungkin lebih sering karena kanker."Tidak ada satu gejala yang mengarah pasti ke salah satu penyakit. Semuanya bisa mengakibatkan keluhan yang sama. Pemanjangan siklus mens, entah itu flek, menstruasi lama, menstruasi lebih dari sekali sebulan, sebaiknya kontrol ke dokter Anda," saran dr Hari. vit/up Namunpertamanya harus dipastikan perempuan tersebut hamil atau tidak," tutur dr Eric Kasmara, SpOG dari Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (2/12/2015).Siklus haid sendiri bisa berlangsung antara 21-35 hari. Jika siklusnya lebih dari 35 hari, sehingga dalam setahun terjadi kurang Jakarta - Beberapa orang beranggapan setelah menikah, perempuan jadi memiliki siklus menstruasi yang lebih teratur ketimbang sebelumnya. Padahal menurut dokter, menikah dan siklus haid tidak ada Eric Kasmara, SpOG dari Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah mengatakan usia perempuan mendapatkan menstruasi pertama kali biasanya 12-16 tahun. Namun akhir-akhir ini, usia menstruasi pertama kali cenderung lebih muda. Di mana perempuan usia 9-10 tahun sudah mendapatkan menstruasi pertama seorang perempuan, sambung dr Eric, terkait dengan fungsi hipotalamus yang mengontrol kerja kelenjar pituitari atau hipofisis. Hipofisis ini bertugas menyekresikan hormon dan memengaruhi kerja hormon yang dihasilkan kelenjar lain di dalam tubuh. Baca juga Miom di Rahim Bisa Sebabkan Menstruasi Panjang dan Banyak Nah, interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium disebut sebagai sumbu hipotalamus-hipofisis-ovarium atau HPO. Sumbu HPO itulah yang memengaruhi siklus menstruasi seseorang. Di awal-awal menstruasi pertama, sumbu HPO masih belum seimbang. Inilah yang menjawab pertanyaan haid di masa-masa awal bisa ada gangguan."Gangguannya bisa menoragia atau haid berkepanjangan dan intermenstrual bleeding. Ini karena awal-awal sumbu HPO masih belum stabil," jelas dr Eric dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu 2/12/2015.Menurut dr Eric, umumnya perempuan menikah di usia 25 tahun ke atas. Nah, di usia ini, biasanya sumbu HPO sudah lebih stabil."Jadi kalau ada yang bilang menikah bikin menstruasi lebih teratur, itu lebih karena usia saat menikah sudah lebih matang. Meskipun memang di usia 30 tahun-an bukan berarti nggak bisa mengalami intermenstrual bleeding," sambung dr dia, perempuan sangat kompleks. Ketidakseimbangan hormon sedikit saja bisa membuat siklus maupun durasi menstruasi berantakan. Karena itu dr Eric menyebut di tubuh perempuan ibarat ada orkestra. Untuk membuat penampilan yang sempurna, butuh keselarasan banyak juga Ini Risikonya Jika Miom Pemicu Perdarahan Tak Diangkat vit/up
Merokok juga pengaruhi kualitas sperma, karena mengandung radikal bebas," jelas Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr Eric Kasmara SpOG dalam talkshow Tabloid Mom & Kiddie & Bio Oil berjudul 'Your Pregnancy: Family Happiness Start Now!' di Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta Barat, Sabtu (25/6/2016).
Bagi Mama yang akan melahirkan di tengah pandemi Covid-19 mungkin khawatir dengan keamanan saat melahirkan. Hal tersebut tentu saja wajar. Mengingat transmisi penularan virus corona sangat cepat dan belum dapat diprediksi kini Mama tak perlu khawatir lagi karena beberapa rumah sakit sudah menyiapkan protokol kesehatan yang ketat untuk persalinan di era new normal. Hal tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah-Puri Indah, dr. Eric Kasmara, SpOG, pada webinar bertajuk Persiapan Persalinan New Normal pada Kamis 18/6/2020.Lantas bagaimana prosedurnya?Berikut rangkum informasi prosedur persalinan aman di masa new normal1. Pemisahan klinik suspect Covid-19 dan klinik para Mama yang khawatir dengan keamanan saat bersalin, dr. Eric menyebut salah satu contohnya adalah di tempatnya praktek ada pemisahan antara pengunjung atau pasien biasa dengan suspect Covid-19."Kami akan melakukan pemisahan antara pengunjung atau pasien yang bergejala suspek infeksi Covid-19 dan yang tidak," itu, lanjut dr. Eric, pihak rumah sakit juga akan melakukan protokol screening sebelum proses persalinan. Para dokter dan perawat juga selalu menggunakan Alat Pelindung Diri APD."Jadi setiap pasien yang masuk akan dilakukan protokol screening sebelum dilanjutkan ke proses persalinan. Tak usah khawatir bersentuhan, karena dokter dan perawat juga sudah mengenakan APD," dipisah, ruang operasi, dan area umum lainnya juga dibersihkan dengan disinfektan secara berkala. Hal ini dilakukan guna memastikan area rumah sakit selalu Picks2. Melakukan protokol screening sebelum melahirkanFreepikSelanjutnya, ibu hamil akan dites terlebih dahulu. Terutama untuk persalinan normal yang tidak menentu jadwal kelahirannya, dr. Eric menyarankan untuk melakukan tes polymerase chain reaction PCR di usia kehamilan 38 minggu."Screening untuk persalinan normal dilakukan di minggu ke 38. Karena kita harapkan 1-2 minggu ke depan melahirkan. Namun, kalau belum sempat tes swab tapi sudah akan melahirkan bisa dengan rapid test," jelas dr. juga meyakinkan bahwa saat ini dokter dan perawat yang membantu persalinan mengenakan APD, sehingga jangan khawatir untuk Disenfeksi ruangan operasi dan area umum lainnyaFreepikKemudian, langkah selanjutnya yang dilakukan rumah sakit adalah melakukan desinfeksi secara teratur di ruangan operasi dan area rumah sakit. Hal ini tentunya untuk mengantisipasi agar penularan virus corona tidak sampai di ruangan itu, pemisahan ruang besalin dengan pasien sakit lainpun bisa menjadi jawaban kekhawatiran orangtua yang akan menyambut kelahiran anak mereka ini."Di rumah sakit, tempat bersalin dipisah secara tersendiri, jadi tidak dicampur dengan pasien yang memiliki penyakit lain. Selain itu area rumah sakit juga disinfeksi secara berkala," Melakukan pembatasan pengunjung untuk ibu melahirkanFreepikKemudian, adanya pembatasan berkunjung untuk ibu melahirkan. Tentunya hal ini diterapkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan mama dan si Kecil."Kami juga melakukan pembatasan pengunjung untuk menjenguk pasien bersalin. Hal ini dilakukan agar pasien tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang lain," Agar melahirkan dengan aman, kesehatan selama kehamilan mesti Eric mewanti-wanti agar ibu hami selalu menjaga ksehatan dirinya sebelum melahirkan. Mengingat ibu hamil adalah salah satu yang rentan terkena virus Corona. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari beraktivitas yang melibatkan orang tips dari dokter Eric agar kehamilan aman dan sehat, sehingga melahirkan pun jadi tidak perlu pola hidup bersih dan sehat PHBS.Rajin cuci masker jika keluar menyentuh bagian mulut, hidung, dan physical etika batuk/bersin yang benar, menutup dengan bagian dalam makan sehat dan rajin ada gejala demam, batuk, dan pilek segera konsultasikan ke tadi beberapa prosedur persalinan aman di masa new normal di mana penularan virus corona masih menjadi pandemi. Intinya, Mama sebagai ibu hamil jangan terlalu khawatir dan tetap berpikir positif ya!Baca juga6 Hal yang Harus Dipersiapkan Jelang Persalinan Saat Pandemi Covid-19Memasuki Kehamilan Trimester Ketiga, Mama Harus Menghindari 6 Hal Ini!Begini Protokol Persalinan yang Harus Dilakukan saat Positif Covid-19
Menurutdr. Eric Kasmara, SpOG, keluhan perut mulas setelah melahirkan mesti dibedakan, mulas yang berasal dari gerakan peristaltik usus atau dari kontraksi rahim (uterus). Setelah melahirkan, uterus akan melakukan kontraksi, hal ini harus terjadi untuk mencegah perdarahan pasca persalinan. Kontraksi ini didorong oleh hormon oksitosin, yang
Spesialis Obstetri dan Ginekologi Kebidanan dan Kandungan‌‌Slide 1 of 5dr. Aulia Fadli, Obstetri dan Ginekologi Kebidanan dan KandunganKota Jakarta TimurNot Available Hari inidr. Wieke Diana, Obstetri dan Ginekologi Kebidanan dan KandunganKota Jakarta TimurNot Available Hari iniBuat Janji‌‌‌‌‌‌Biodata / ProfilExpertiseBahasaInsurance & PaymentsMetode Pembayaran PribadiKonsultasi di KlinikVideoInfo Klinik . 466 304 59 357 239 280 196 194

dr eric kasmara spog